Dasar Bule Songong, Sampai di Gunung Agung Eee  Pelorotin Celana Beruntung di Blur Kalau Ngga Apa Kata Dunia? Begini Nasib Turis Bentak Aparat

(Foto/Ist)

JAKARTA (SURYA24.COM)  - Wisatawan asing di Bali kembali bikin ulah. Kali ini, seorang pria bule memelorotkan celananya di puncak Gunung Agung, Karangasem. Polisi kini sedang mencari bule yang aksinya sempat viral di media sosial itu. 

"Kita sudah melihat videonya dan sedang diselidiki," kata Kasubdit Cybercrime Ditreskrimsus Polda Bali AKBP Nanang Prihasmoko, Senin (20/3/2023).

Informasi yang diperoleh menyebutkan, aksi bule yang belum teridentifikasi asal negara dan namanya itu terjadi Minggu (19/3/2023). 

 

Dikutip dari sindonews.com, bule berkepala pelontos itu mendaki bersama delapan orang temannya. Mereka mendaki melalui jalur Pura Besakih dan tanpa menyewa jasa pemandu lokal. Mereka diduga memakai pemandu ilegal seorang warga negara asing.

 

Di puncak, bule berkepala pelontos itu berdiri menghadap ke kawah sambil membentangkan kedua tangannya. Setelah itu, dia memelorotkan celana sweater warna hitam yang dipakainya.

Polisi kini mencari keberadaan bule yang berulah tidak pantas dan membikin kotor kawasan yang disucikan ini. "Perkembangan akan kita sampaikan," ujar Nanang. 

Bentak Polisi 

 

Sebelumnya Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra geram dengan ulah Bryan, warga negara Amerika Serikat yang membentak Kasat Lantas Polres Gianyar saat ditilang karena tidak memakai helm. Kapolda meminta imigrasi segera mendeportasi pria bule itu.

 

"Etikanya sudah melampaui batas. Kata-katanya kalian sudah tahu sendiri yang diucapkan," kata Putu Jayan usai memimpin apel Operasi Cipta Kondisi Agung di Mapolda Bali, Jumat (17/3/2023). 

 

Dia menyebut telah bersurat ke kantor imigrasi Ngurah Rai. Surat itu menerangkan wisatawan asing berinisial A telah melakukan pelanggaran lalulintas dan disarankan untuk dideportasi. Putu Jayan lalu mengungkap etika melampaui batas yang dilakukan Bryan.

 

 Bule itu dihentikan dalam razia lalulintas karena tidak memakai helm. Saat diperiksa, dia bisa menunjukkan STNK, tapi tidak membawa SIM sehingga diberikan surat tilang. "Kemarin saya lihat anggota melayani dengan sabar dan memberikan pengertian," ujarnya. 

 

Diberitakan sebelumnya, Bryan membentak polisi lalulintas saat terjaring razia di Jalan Raya Ubud, tepat di depan Puri Agung Ubud. Polisi yang dibentak ternyata adalah Kasat Lantas Polres Gianyar AKP Muhammad Bhayangkara Putra Sejati.

 

Bermula saat Bryan melintas mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm dan pakaian. Bhayangkara pun dengan sigap langsung menghentikan Bryan. Sesuai SOP, Bhayangkara menyapa lalu menjelaskan kepada Bryan tentang pelanggaran yang dilakukan. 

Namun Bryan malah emosi dan membentak Bhayangkara. Dia mengatakan di Bali banyak yang tidak memakai helm, tapi kenapa cuma dirinya yang dihentikan. Saat diperiksa, dia ternyata tidak bisa menunjukkan SIM dan cuma membawa STNK. Sedangkan helmnya diletakkan di bagasi motornya. 

 

Saat akan ditilang, dia malah berujar. "Bali butuh ekspat. Kalian butuh uang kami," ujarnya sombong. 

 

Polantas lainnya yang pangkatnya lebih rendah lalu meminta Bryan berhenti bicara. Dia lantas mengingatkan Bryan bisa dideportasi karena ulahnya. ***